Call us: 0895367935523
Dalam pemilihan material perabotan, medium density fiberboard disingkat MDF kerap menjadi pilihan favorit banyak orang. Namun demikian, sama seperti bahan baku lainnya, MDF pun memiliki keistimewaan dan kelemahannya sendiri.
Nah, sudah tahukah Anda kelebihan dan kekurangan medium density fiberboard (MDF) ini?
Memang benar material ini memiliki banyak potensi, tetapi tidak bisa dipungkiri juga bahwa MDF mempunyai beberapa keterbatasan yang perlu dipahami, terutama sebelum Anda membuat pilihan akhir. Yuk, kenalan lebih dekat dengan MDF board!
Apa Itu Medium Density Fibreboard?
Medium density fiberboard atau MDF merupakan bahan kayu buatan yang dibuat dari pengolahan kepingan kayu keras maupun kayu lunak. Kepingan-kepingan kayu ini dimodifikasi dalam proses chipping dan refining menjadi serat halus, yang kemudian dibersihkan dan dicuci hingga bersih.
Setelahnya serat halus ini melewati proses blending, di mana serta halus dicampur dengan perekat khusus sebelum akhirnya dipadatkan menjadi panel kayu menggunakan mesin bertekanan tinggi.
Kelebihan Material Medium Density Fiberboard
Kepopuleran material medium density fiberboard di pasaran jelas tak lepas dari berbagai keunggulan yang ditawarkannya kepada konsumen. Berikut ini beberapa kelebihannya:
Harganya Ramah di Kantong
Siapa yang tidak menyukai produk berkualitas tapi memiliki harga ramah di kantong? Nah, salah satu alasan mengapa MDF begitu populer adalah karena material satu ini menawarkan perpaduan sempurna antara kualitas dan harga yang terjangkau.
MDF umumnya terbentuk dari kepingan kayu sisa, sehingga dari biaya produksinya material ini memang lebih ekonomis. Tidak mengherankan jika harga MDF atau beragam perabotan dengan bahan ini akan lebih ramah di kantong daripada perabotan dengan bahan kayu solid.
Bahannya Lebih Padat
Dari segi kepadatan material, MDF mempunyai tingkat kerapatan yang lebih unggul daripada papan partikel (particle board) dan juga plywood. Tingkat kepadatan yang optimal ini memberikan material ini ketahanan yang lebih baik terhadap deformasi.
Material ini cenderung lebih stabil dan tidak mudah melengkung sehingga pemakaiannya sangat cocok untuk pembuatan rak, kitchen set, atau lemari penyimpanan yang harus menahan beban cukup banyak.
Tidak Mudah Retak dan Tahan Lama
Proses pembuatan MDF yang unik, di mana serat-serat kayu dipadatkan dengan tekanan tinggi, menghasilkan struktur material yang lebih tahan terhadap tekanan.
Karakteristik ini membuat MDF jauh lebih sulit untuk retak dibandingkan dengan kayu solid yang sering kali retak mengikuti pola serat alami kayunya.
Dari segi ketahanan, MDF bisa tahan hingga 14 tahun pemakaian, bahkan lebih, jika perabotan dengan material MDF mendapatkan perawatan yang baik.
Tahan terhadap Rayap
Apakah bahan MDF kuat terhadap rayap? Ya, MDF lebih tahan terhadap rayap daripada material lainnya.
Bahan kimia tertentu, seperti resin dan wax, yang ditambahkan dalam langkah blending saat pembuatan MDF, secara tidak langsung meningkatkan ketahanan material ini terhadap serangan serangga, termasuk rayap, daripada kayu solid biasa.
Material Lebih Gampang Dibentuk
Apa benefit dari menggunakan MDF? Jika dibandingkan dengan kayu solid yang keras serta plywood, material MDF jauh lebih mudah dibentuk dan dikerjakan.
Untuk desain perabotan yang membutuhkan potongan presisi dan mendetail, pemakaian MDF akan jauh lebih enak karena proses pemotongan, pengeboran, atau pengukiran menjadi lebih mudah.
Dengan kemudahan dalam pembentukannya, pembuatan perabotan menjadi lebih efisien dan cepat selesai.
Permukaan Material MDF Halus dan Rata
Jika Anda bandingkan dengan kayu solid yang sering kali memiliki permukaan yang tidak rata, MDF menawarkan kemudahan dalam proses finishing dengan permukaan yang telah rata dari pabrik.
Permukaan MDF yang halus memungkinkan cat atau laminasi menempel dengan lebih merata, menghasilkan tampilan yang lebih profesional. Kemudahan ini akan sedikit banyak mempengaruhi proses pengerjaan perabotan sehingga tahapan produksi akan furnitur Anda akan lebih cepat.
Kekurangan Material Medium Density Fiberboard
Walau mempunyai banyak kelebihan yang menarik, tidak bisa diabaikan material ini masih menyimpan beberapa kekurangan yang bisa menjadi pertimbangan sebelum memilihnya, di antaranya:
Tidak Tahan Terhadap Air
Apakah bahan MDF tahan air? Tidak, bahan Medium Density Fiberboard tidak resisten terhadap air atau kelembapan.
Menempatkan perabotan berbahan MDF di lingkungan yang rentan terkena cipratan air atau lembap tanpa perlindungan memadai dapat menyebabkan bahan MDF membengkak. Akibatnya, permukaan MDF akan menjadi bergelombang dan kasar, serta lebih rentan terhadap pertumbuhan jamur.
Untuk menghindari masalah ini, pelapisan dengan cat atau laminasi dapat menjadi solusi efektif, sehingga air tidak langsung menyentuh permukaan MDF.
Sulit Dipasangi Sekrup atau Paku
Apa kekurangan bahan MDF? Selain kurang tahan terhadap air serta kelembapan, kekurangan material ini yang lain adalah bahannya yang sulit menerima paku atau sekrup.
Dengan karakteristiknya yang padat, material ini rentan mengalami pecah dan keretakan saat Anda pasangi paku atau sekrup. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus, terutama jika Anda sering menambahkan hook atau paku pada kabinet kitchen set untuk menggantung lap atau hiasan dapur lainnya.
MDF Mengandung Senyawa Organik Mudah Menguap: Urea Formaldehida
Dalam proses blending MDF, pabrik akan menambahkan lem, biasanya urea formaldehida, untuk memastikan serat-serat kayu saling menempel dengan kuat. Semakin banyak formaldehida yang ada, semakin banyak formaldehida yang terperangkap di dalam kayu dan kemudian keluar sebagai gas di kemudian hari.
Masalahnya, senyawa organik ini bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan manusia, terutama pada organ paru dan mata.
Meski begitu, kekurangan MDF ini bisa Anda tekan dengan beberapa cara, seperti:
- Pertama Anda dapat mengatur suhu ruangan agar tetap dingin, yakni dengan menggunakan AC untuk mengurangi emisi formaldehida yang umumnya terdorong karena panas.
- Anda juga bisa memakai dehumidifier untuk menyerap kelembapan yang juga menjadi pemicu pelepasan formaldehida.
- Cara lainnya, Anda juga bisa memasang laminasi pada MDF sebagai finishing karena pemakaiannya dapat mengurangi emisi formaldehida ini hingga 57,8%.
Material MDF Mudah Tergores
Papan MDF yang tidak terlindungi sangat mudah tergores dan tidak dapat Anda perbaiki setelahnya. Tak sama dengan permukaan kayu solid yang dapat Anda amplas untuk memperbaiki teksturnya, MDF tidak bisa demikian.
Untuk menghindari masalah ini, satu-satunya solusi adalah dengan memberikan perlindungan tambahan pada permukaan MDF. Hal ini umumnya dilakukan perajin dengan mengaplikasikan cat khusus atau menambahkan lapisan laminasi di atas MDF.
Melihat kelebihan dan kekurangan kayu MDF, material ini masih cukup baik Anda manfaatkan sebagai pilihan material furnitur yang baik.
Meski menyimpan karakteristik yang rentan dan lemah terhadap air, mudah tergores, dan mengandung Urea Formaldehida, masalah ini masih bisa Anda atasi dengan laminasi atau jenis finishing lainnya.
Selain itu, dengan harga yang relatif murah serta ketahanan yang baik, MDF adalah material yang cukup layak Anda pertimbangkan di antara pilihan material lainnya.
Menimbang kelebihan dan kekurangan medium density fiberboard (MDF), terlihat jelas bahwa kelebihan MDF masih lebih banyak dan signifikan. Oleh karenanya, MDF tetap menjadi opsi yang menarik untuk berbagai aplikasi furnitur.
Itulah kelebihan dan kekurangan dari medium density fiberboard, jika Anda menginginkan kitchen set atau furnitur lainnya terbuat dari bahan MDF silahkan hubungi kami.